Do you like this story?
Dia menyebutkan kontrol terhadap media sosial seperi Facebook dan Twitter dimaksudkan agar masyarakat memiliki tanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. "Mereka memang bebas mengeluarkan pendapat, tapi harus bertanggungjawab," ujarnya.
Dia menuturkan kritik terhadap pemerintah saat ini tak hanya dilakukan oleh lembaga perwakilan. Namun peran masyarakat melalui mikro blogging cukup kritis dalam menyampaikan kontrol terhadap pemerintah. Oleh karenanya kritik melalui media sosial harus dilandasi tanggungjawab.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan ketidaksetujuannya atas rencana pemerintah mengontrol sosial media seperti Facebook dan Twitter. Menurut dia, rencana tersebut berlebihan karena media sosial justru menjadi ajang ekspresi bagi masyarakat.
"Saya kira ini berlebihan dan dipastikan akan ditolak dan tidak disetujui oleh DPR. Karena kebebasan berekspresi benar-benar dijamin oleh UU dan UUD 1945," tegasnya di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/7/2011).
Pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai mustahil bagi pemerintah mengkontrol media sosial seperti Twitter dan Facebook. "Selama ada internet, komputer dan hand phone, tidak akan bisa melakukan kontrol terhadap new media," ujarnya.
Dia meminta pemerintah tidak perlu takut seperti yang terjadi di beberapa negara di Timur Tengah dengan pergolakan revolusi oleh masyarakat. Dia menuturkan, aksi pergolakan massa akan terjadi jika pemerintah berbuat korup dan lalim kepada warganya. "Tapi saya kira pemerintah SBY belum masuk kategori korup dan lalim, jadi tidak perlu takut," tuturnya.
Justru Tjipa memgingatkan, ide yang dimunculkan Kominfo memunculkan dugaan negatif dari publik. Dia menegasakan pemerintah tidak perlu ketakutan dengan kehadiran media baru yang belakangan menjadi tren. "Kalau mau kontrol, justru akan menimbulkan kecurigaan publik," ingatnya.
Perkembangan pengguna mikroblogging di Tanah Air memang memgalami pertumbuhan signfikan. Pada 2011 ini saja, Indonesia mendapat peringkat kedua untuk pengguna Facebook se-dunia, sedangkan untuk Twitter, Indonesia menduduki rangking ketiga.
Tak jarang, di mikroblogging Twitter persoalan di Tanah Air kerap menjadi trending topic di jejaring sosial itu. Seperti kasus Ariel Peterpan dan Tifatul Sembiring pernah menjadi topik yang ramai diperbincangkan.
Dikutip: Yahoo.com
1 comments:
ia tah sur, dapet info darimana ini
Posting Komentar